Hepatitis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan kondisi organ hati (liver) yang sedang kena radang atau nekrosis (kematian sebagian atau semua sel dalam suatu organ atau jaringan). Jadi, orang yang menderita hepatitis, organ hatinya sedang dalam keadaan tidak sehat alias sakit. Paling sering memang disebabkan oleh infeksi, misalnya infeksi parasit (amuda disentri, malaria, cacing, toksoplasma), tetapi yang terbanyak adalah virus.
Kenapa banyak orang yang terkena hepatitis? Karena mereka hidupnya tidak teratur, kurang istirahat dan pola makannya amburadul. Kemungkinan juga minum-minuman keras atau minum obat-obat kuat di saat stamina tubuh menurun lantaran lelah bekerja yang tak kenal waktu. Itu semua memperlemah daya tahan tubuh dan mencederai organ hati, sehingga mudah dihinggapi penyakit dan menimbulkan radang hati alias hepatitis.
Hati yang diserang penyakit disebut hepatitis. Demikian pula hati yang rusak disebabkan hal lain, misalnya disebabkan obat-obatan, kecanduan minuman keras, cacat bawaan, dan lainnya. Penyakit hati atau hepatitis tidak memberikan gejala yang jelas, paling-paling hanya rasa lelah atau mual saja sehingga luput dari perhatian penderitanya. Karena itu hepatitis umumnya baru diketahui setelah kondisinya parah.
Hepatitis yang disebabkan virus saat ini merupakan salah satu masalah utama di dunia. Meskipun selama satu dekade terakhir ini telah dilakukan upaya pencegahan yang semakin canggih, namun hepatitis tetap merupakan penyebab utama kematian di antara semua penyakit menular (communicable disease).
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa sekitar 350 juta penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dan diperkirakan 1 juta meninggal setiap tahunnya. Sedangkan hepatitis C termasuk dalam 10 besar penyebab kematian di dunia. Di Indonesia diketahui cukup banyak kasus hepatitis, yaitu sekitar 11 juta penduduk Indonesia menderita hepatitis B. Demikian juga kasus hepatitis C. Di Jakarta diperkirakan 1 dari 20 orang menderita hepatitis B, sedangkan hepatitis C di Indonesia berkisar 0,5-4% dari jumlah penduduk. Dan jumlah ini dapat bertambah setiap tahunnya.
Bahayanya, kelompok penderita hepatitis B dan C berpotensi mengalami hepatitis menahun (kronis), sirosis, bahkan kanker hati. Hepatitis yang disebabkan virus memang penyakit yang menular, artinya dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Berbeda jika penyebabnya masalah metabolism, terjadi hepatitis yang tidak menular.
Ada beberapa penyebab hepatitis, namun yang umum adalah kelompok virus yang disebut virus hepatotropik. Inilah jenis virus yang memiliki kecenderungan menyerang organ hati dan menyebabkan penyakit liver alias hepatitis yang menular. Hepatitis yang disebabkan oleh virus, bisa menular; sedangkan penyebab lain seperti kecanduan minuman beralkohol, obat-obatan, malnutrisi memang menyebabkan kerusakan hati, namun tidak menular tetapi menimbulkan kerusakan hati berupa parut.
Kenapa banyak orang yang terkena hepatitis? Karena mereka hidupnya tidak teratur, kurang istirahat dan pola makannya amburadul. Kemungkinan juga minum-minuman keras atau minum obat-obat kuat di saat stamina tubuh menurun lantaran lelah bekerja yang tak kenal waktu. Itu semua memperlemah daya tahan tubuh dan mencederai organ hati, sehingga mudah dihinggapi penyakit dan menimbulkan radang hati alias hepatitis.
Hati yang diserang penyakit disebut hepatitis. Demikian pula hati yang rusak disebabkan hal lain, misalnya disebabkan obat-obatan, kecanduan minuman keras, cacat bawaan, dan lainnya. Penyakit hati atau hepatitis tidak memberikan gejala yang jelas, paling-paling hanya rasa lelah atau mual saja sehingga luput dari perhatian penderitanya. Karena itu hepatitis umumnya baru diketahui setelah kondisinya parah.
Hepatitis yang disebabkan virus saat ini merupakan salah satu masalah utama di dunia. Meskipun selama satu dekade terakhir ini telah dilakukan upaya pencegahan yang semakin canggih, namun hepatitis tetap merupakan penyebab utama kematian di antara semua penyakit menular (communicable disease).
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa sekitar 350 juta penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dan diperkirakan 1 juta meninggal setiap tahunnya. Sedangkan hepatitis C termasuk dalam 10 besar penyebab kematian di dunia. Di Indonesia diketahui cukup banyak kasus hepatitis, yaitu sekitar 11 juta penduduk Indonesia menderita hepatitis B. Demikian juga kasus hepatitis C. Di Jakarta diperkirakan 1 dari 20 orang menderita hepatitis B, sedangkan hepatitis C di Indonesia berkisar 0,5-4% dari jumlah penduduk. Dan jumlah ini dapat bertambah setiap tahunnya.
Bahayanya, kelompok penderita hepatitis B dan C berpotensi mengalami hepatitis menahun (kronis), sirosis, bahkan kanker hati. Hepatitis yang disebabkan virus memang penyakit yang menular, artinya dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Berbeda jika penyebabnya masalah metabolism, terjadi hepatitis yang tidak menular.
Ada beberapa penyebab hepatitis, namun yang umum adalah kelompok virus yang disebut virus hepatotropik. Inilah jenis virus yang memiliki kecenderungan menyerang organ hati dan menyebabkan penyakit liver alias hepatitis yang menular. Hepatitis yang disebabkan oleh virus, bisa menular; sedangkan penyebab lain seperti kecanduan minuman beralkohol, obat-obatan, malnutrisi memang menyebabkan kerusakan hati, namun tidak menular tetapi menimbulkan kerusakan hati berupa parut.